PERAWAN
Beberapa tahun ini saya mengalami banyak peristiwa yang
mengubah cara pandang saya terhadap suatu hal. Lebih terbuka, lebih berpikir
anti egois, lebih bebas dan lebih liar tentunya. Menurut saya berani berbeda pikiran dengan
orang lain sama sekali bukanlah hal yang buruk. Semua orang mempunyai perspektifnya
sendiri-sendiri. Tugas kita bukan memperdebatkan perbedaan itu, namun dengan
membuka pikiran dan lebih menghargai.
Trus iseng saya cari arti di KBBI, kata ‘perawan’ dan ‘jaka’.
Perbedaan sangat mencolok. Arti nomor yang kedua dari kata
perawan dituliskan “belum pernah bersetubuh dengan laki-laki”. Kenapa di kata ‘jaka’
tidak disebutkan “belum pernah bersetubuh dengan perempuan”?
Kenapa harus ada perbedaan bahwa perempuan disebut harus
perawan yang bisa berarti “belum pernah” tersebut. Sedangkan lelaki hanya
disebutkan “anak laki-laki yang telah dewasa, namun belum berumah tangga”. Di
Indonesia tidak ada sebutan bagi lelaki yang telah bersetubuh dengan perempuan.
Bahkan terkesan tidak ada stigma negatif terhadap laki-laki yang melakukan sebelum menikah. Hanya perempuanlah
yang menerima sebutan ‘tidak perawan’. Padahal sebenarnya laki-laki juga mempunyai porsi
yang sama.
Saya googled juga kata 'virgin'
Inilah yang membuat saya lebih suka dengan kata ‘virgin’,
daripada perawan. Dengan jelas, bahasa Inggris mengartikan tanpa merujuk ke
satu jenis kelamin tertentu, yaitu hanya disebutkan ‘a person’. Saya setuju
dengan hal tersebut karena yang berhak disebut ‘perawan’ bukan hanya milik perempuan,
namun lelaki juga memilikinya.
Saya juga ingin menyampaikan pendapat tentang ‘perawan’. Arti
dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris masih dalam arti yang sama. Menurut saya,
perawan adalah orang yang masih belum pernah melakukan persetubuhan. Saya
heran, kenapa udah tahun 2019 masih banyak di luar sana yang menyebutkan bahwa
perawan itu adalah orang yang belum pernah melakukan persetubuhan dengan
ditambah embel-embel pecahnya selaput dara. Yang nggak setuju sama saya,
silahkan buka google dan mencari tahu alasannya.
Ada hal seru yang bisa digali dari kata ‘perawan’, yaitu
bagaimana perspektif individual terhadap ‘perawan’. Dan saya pun sedikit
melakukan observasi kecil-kecilan kepada beberapa teman dekat saya, “Gimana
nantinya kalo kamu dapet istri/suami yang udah gak perawan”, yang tentunya
dengan pandangan yang sama terhadap arti perawan. Anyway makasih ya udah share
guys. Dalam hal ini terbagi dalam dua hal. Bukan karena faktor jenis kelamin,
tapi dengan faktor ‘pernah atau belum pernah’. Temen-temen saya bukan cewe
semua, tapi sebagian cowo juga. Saya nggak sebutin namanya.
A.
Temen saya cowo dari jaman sekolah. Dia berpendapat
bahwa kelak kalau dia menikah harus mendapatkan seorang istri yang masih
perawan. Sekarang jomblo, dulu pacarnya cantik-cantik. Analoginya, dia bilang “Emang
kamu mau makan nasi yang udah dipegang-pegang sama tangan orang lain?”
B.
Temen saya perempuan. Cantik. Belum pernah
disentuh. Tapi dia pernah mendapat seorang pacar yang fuckboy, menclok
sana-sini. Dia ikhlas kalo misal nanti pacar itu jadi suaminya dia, udah pernah
‘main’ sama beberapa cewe.
C.
Temen saya laki-laki, pinter bangettttt, ga
pernah pacaran. Judes sama cewe, Hm, I mean dingin gitu orangnya. Saat saya
tanya pendapatnya dia langsung bilang “Ya gimana, nyium cewe aja ga pernah. Pengennya
sih sama-sama belum, tapi kalo misal udah juga ga masalah sih. Yang penting kan
sekarang dan ke depannya”
D.
Dua teman saya perempuan. Udah pernah ngerasain
enak haha. Mereka nggak peduli mau pernah atau enggak, yang penting ngga
penyakitan, sayang, bertanggung jawab, dan pinter cari duit.
E.
Dua teman saya laki-laki. Blangsak. Jawabannya “Ngga
masalah udah pernah apa belum, yang penting itu bisa ngurusin keluarga”
F.
Satu temen cowo, ga ganteng tapi auranya
menarik. Udah jadi super liar, katanya gaya apa aja udah pernah nyoba. Jawabnya
“Gimana ya bingung, masih belum bisa terima kalo nanti punya istri yang pernah
gituan sebelumnya. Tapi aku rusak gini”
Beberapa teman yang lain pun pernah saya tanyakan hal
tersebut, namun masih dalam satu artian dari keenam jenis jawaban diatas.
Saya akan memberikan pendapat saya pribadi, namun untuk saat
ini saya kesampingkan urusan agama dan moral di Indonesia.
Soal perawan masih menjadi pertimbangan bagi sebagian orang
yang akan menikah nantinya. Meskipun ada juga yang sama sekali tidak peduli
dengan hal itu. Perawan, jaka, janda, duda, semua sama saja. Saya tidak bisa
menggeneralisir semua orang adalah satu kelompok yang sama.
Dulu saya underestimate ke semua orang mau yang udah pernah
coba ‘main’ atau belum sama-sama mikir kalo pasti cari yang perawan/jaka. Eh
ternyata engga. Ada yang belum pernah dan menerima dengan ikhlas, ada yang
menuntut kesetaraan, tapi ada juga yang masih bingung.
Jujur, saya juga masih belum pernah tau rasanya gimana. Buat
saya semuanya sama saja. Keberhasilan sebuah rumah tangga bukan dipatok dari
suami/istri yang udah pernah ‘main’ atau belum. Yang pernah bukan berarti
brengsek, gak bisa tanggung jawab, gak bisa ngurusin rumah tangga. Yang nggak
pernah juga gak bisa menjamin bisa memperlakukan pasangan dengan sangat baik.
Secara logika saya masih belum bisa menerima pikiran dari
teman saya yang memberi perumpamaan perawan dengan nasi. Kalo saya makan dari
bekas jajahan tangan orang lain, sampe dicampur-campur gitu, saya gamau. Tapi saya
sering juga sih disuapin temen langsung dari tangan dan fayn-fayn ae. Kalo
misal nanti saya dapet suami yang pernah udah coba eksplor banyak hal, selama
saat dia bersama saya dalam keadaan yang
‘bersih’, saya malah suka.
Saya nggak bilang yang baik-baik saja kurang pengalaman,
mungkin aja kan mereka ternyata maniak b0kep wkwk, cuma belom praktek aja. Tapi
secara pribadi, kalo bisa dapet suami yang dulunya udah pernah dan puas nakhal.
Saya tau, lelaki adalah makhluk berburu, akan mengincar siapapun yang menurut
mereka menarik. Kalo katanya Danilla, “Cowo yang dulunya pernah nakal banget,
biasanya kalo di kasur, nays”. Not just simple like that sih sebenernya. Cuma gak
bisa bayangin aja dapet pasangan yang ‘masih’ dalam masa berburu dan belum puas
mengeksplor dirinya.
Belom pernah nyoba, jadi belum tau rasanya sesuai ekspektasi
apa nggak. Haha. Semoga nggak salah pilih.
coba cari arti perempuan di kbbi, lebih wow lagi artinya.
ReplyDelete
ReplyDelete“Gimana nantinya kalo kamu dapet istri/suami yang udah gak perawan?
Saya cowo, dan jawaban saya tidak masalah. Namun ada syarat dan ketentuan nya. Gak yg aneh2 kok, cuman satu, yaitu bisa berdamai dgn masa lalu nya, dan fokus ke saya sebagai cowo nya sekarang dst.
Soalnya, ketakutan terbesar saya justru pada saat masa lalu pasangan kembali dan membuat masa depan kita berdua rusak.
http://93.115.24.210/threads/diskusi-tentang-virginitas-hamil-di-luar-nikah-dan-mba.1158712/ saya ada sebuah forum (bokep), cumannn ada satu sub thread nya yg sangat menarik (heart to Heart namanya), membahas hal2 seperti tulisan mu, gak ada foto/video yg aneh2. (asal jangan buka thread yg lain, hehe)
Happy reading :)