Sudah Gak Kehitung 2023 Nangis Berapa Kali
Di umurku yang semakin mendekati kepala tiga ini, ternyata ada satu hal yang baru kupahami. Aku bukan takut sendiri, tapi aku takut ditinggalkan, and I'm so afraid for being unwanted.
Ditinggal meninggal hal yang paling kutakutkan. Dan aku sudah sering bercerita bahwa tiga orang penting di hidupku--yang harusnya jadi orang yang paling sayang dan paling melindungiku pergi. Sempat depresi di saat usia belasan tahun. Awalnya denial ternyata malah itu yang jadi akar permasalahan.
Semakin dewasa kenal banyak orang, bertemu sahabat, kemudian bertemu dengan orang yang kuharapkan menjadi pasangan hidupku. People really come and go. Padahal aku tidak pernah meninggalkan mereka. Sudah kuupayakan banyak hal untuk meminta mereka tetap tinggal bersamaku, tapi ternyata takdir berkata lain. Silahkan tinggalkan aku.
Aku merasa tidak layak menjadi teman yang baik, aku merasa tidak patut diperjuangkan sebagai seorang pasangan, aku merasa tidak berharga sebagai manusia yang patut disayang banyak orang. Capek.
Jujur aku sama sekali nggak ada ambisi buat hidup di dunia ini haha. Aku cuma menjalani hidup saat ini aja. Aku capek mengeluarkan effort yang ujungnya juga kalo memang bukan buatku, aku tetap harus menerimanya.
Aku meminta tolong, aku menangis sampai bola mataku lepas pun nggak ada yang peduli. Cuma jadi kenangan yang nggak ada seorang pun akan mengenangku.
Harus sampai kapan aku hidup? Aku capek mendengarkan hal-hal buruk tentangku dari orang lain, sampai aku nggak berani mengejar mimpi. Aku nggak punya support system.
Semua kebahagiaan itu hanya lewat, hanya fatamorgana yang tidak jelas. Sebut aku orang yang tidak punya arah, karena memang aku gak tau hidupku harus kemana. Sudah berusaha semampuku, tapi apa yang kuperjuangkan selalu meninggalkan.
Aku gak berdaya.
Comments
Post a Comment